Halaman

    Social Items

Frozen Food Tanpa Pengawet & Bercitarasa Tradisional Sedang Tren

Usaha pembuatan makanan cepat saji dalam bentuk beku atau frozen food mempunyai peluang yang sangat besar seiring gaya hidup masyarakat yang selalu mobile sehingga membutuhkan asupan makanan yang cepat saji, praktis, bervitamin dan higienis. Meskipun persaingan ketat, kunci utama memenangkan persaingan yaitu selalu out of the box, kreatif dan inovatif. Inovasi yang dibutuhkan mencakup cita rasa, varian dan kemasan. Tren frozen food yang kini ini sangat digandrungi konsumen mengarah pada produk-produk yang mengutamakan healthy, natural (organik), mudah namun tetap lezat. Hal itu terwujud dengan tren frozen food tradisional yang semakin hari semakin digilai konsumen, terutama Indonesia.

Ciri khas sangat dibutuhkan sebagai bukti penemuan dari sebuah tren yang berkembang di masyarakat. Jika bicara ruang lingkup frozen food, tentu saja ciri khasnya yaitu rasa, bentuk frozen food dan materi yang (Baca juga : Macam-macma Bisnis Yang Bersinar Di Musim Hujan) dipakai semoga menjadi produk yang berkualitas dan tidak gampang ditiru orang. 

Cara menentukan materi baku frozen food semoga menghasilkan produk yang baik yaitu memakai materi baku yang segar, baik itu materi daging maupun sayuran. Dari segi rasa, frozen food yang disenangi konsumen contohnya rasa keju, sayur-sayuran, pedas dan rasa yang mengandung daging ayam atau sapi.

Dalam menjalankan perjuangan ini, sebaiknya pelaku perjuangan memerhatikan produk apa yang harus dibuat, cara membuat, biayanya, harganya, sasaran market dan pertimbangan yang menyangkut produk. Untuk menciptakan frozen food, yang harus dipertimbangkan secara garis besar yaitu faktor kesehatan yang masih terkandung di dalam frozen food, sehingga masih kondusif dikonsumsi meski sudah berbulan-bulan dalan kondisi beku.

Produk frozen food yang baik dan sehat untuk dikonsumsi seharusnya sudah tak lagi memerlukan materi pengawet, usahakan materi tetap alami, tanpa memakai MSG (micin/vetsin), penguat rasa dan materi kimia lain yang sanggup mengganggu kesehatan.

Bila memakai metode pengawetan alami sanggup melalui proses pembekuan memakai freezer atau kulkas rumah tangga yang dikemas dengan kemasan yang higienis, gampang dibuka dan ditutup kembali ibarat toples plastik kalau produk tak eksklusif habis diolah.

Dengan memakai metode pengawetan alami, selama dibekukan, produk disimpan dalam suhu minus 18 derajat celcius serta sanggup mempertahankan rantai masbodoh (tidak pernah cair), maka frozen food sanggup bertahan maksimum selama 6 bulan. Peralatan produksi atau penyimpanan yang dibutuhkan cukup sederhana, ibarat mixer, pisau, oven, loyang cetak dan freezer atau kulkas rumah. 

Agar frozen food sanggup dipercayai konsumen, sebaiknya produk didaftarkan ke Depkes dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Namun ada satu hal lagi yang juga penting, yaitu daftarkan produk ke LPPOM MUI untuk menjamin kehalalan produk sehingga konsumen tidak ragu untuk membeli dan mengkonsumsi.

Pengemasan sanggup memakai plastik food grade dan yang paling penting ramah lingkungan. Untuk sanggup menarik konsumen, pengemasan sanggup dilakukan dengan kemasan tepak plastik (PPS) dengan gambar dan desain yang menarik, berciri khas semoga konsumen tak kesulitan menentukan produk kita.

Jangan lupa juga untuk mencantumkan brand dan logo, selain itu juga rasa, materi pembuatan, kandungan nutrisi, barcode semoga gampang masuk supermarket, tanggal kadaluwarsa dan tak ketinggalan juga izin dari Depkes, BPOM dan label halal.
Load Comments

Subscribe Our Newsletter