Kebutuhan akan pakan bagi hewan ternak menjanjikan peluang perjuangan yang sangat prospektif, termasuk pakan alami untuk ikan. Apalagi harganya lebih terjangkau dibanding pakan ikan pabrikan, serta mempunyai manfaat yang cukup besar. Pakan alami yang cukup diminati untuk ikan yaitu cacing sutera dan kutu air. Meski ukurannya sangat kecil, namun besar keuntungannya bagi ikan, baik ikan konsumsi maupun ikan hias. Seperti apa prospek perjuangan budidaya cacing sutera dan kutu air yang terbilang cukup gampang ini?
Budidaya ikan konsumsi maupun ikan hias sangat membutuhkan pakan. Komponen biaya pakan dalam praktek budidaya membutuhkan jatah 70% dari seluruh komponen biaya. Dengan presentase yang cukup besar, tentu perjuangan penyediaan pakan ikan akan sangat dicari pembudidaya ikan.
Penggunaan pakan alami yang masih hidup untuk budidaya ikan mempunyai beberapa kelebihan, yakni; harganya murah, tidak gampang bacin sehingga mengurangi pencemaran air, lebih mendekati kebutuhan biologis ikan alasannya berupa jasad hidup dan mempunyai kandungan gizi yang lebih lengkap dibandingkan dengan pakan buatan.
Cacing sutera sangat cocok untuk ikan hias. Untuk ikan hias cupang misalnya, pertolongan cacing sutera bisa menciptakan ekor lebih kuat, mempercepat pertumbuhan dan menciptakan mental ikan cupang lebih berani. Sedangan pertolongan kutu air, bisa menciptakan ikan hias mengeluarkan warna yang lebih indah dan pertumbuhan yang cepat.
Budidaya cacing sutera dan kutu air tidaklah sulit, terutama cacing sutera dengan kemampuannya yang bisa menyesuaikan diri pada kualitas air yang jelek. Usaha budidaya cacing sutera juga bisa dilakukan di lahan sempit dengan memakai wadah nampan.
Prospek dan Persaingan
Peluang bisnis cacing sutera masih sangat anggun kedepannya. Hal ini alasannya gizinya yang sangat besar sebagai pakan ikan. Meskipun peluangnya sangat besar, kesempatan perjuangan ini masih jarang dilirik. Sebagai sebuah pertimbangan, dengan aktivitas Kementerian Kelautan dan Perikanan yang ingin menaikkan produksi perikanan hingga 35% hingga tahun 2014 ini, maka secara otomatis juga akan membutuhkan banyak benih ikan.
Dan sebagaimana kita tahu, benih ikan ini juga akan membutuhkan cacing sutera, kutu air atau pakan alami kecil lainnya di awal fase pertumbuhan. Sehingga seruan kebutuhan cacing sutera atau kutu air sebagai pakan benih ikan pun mengalami peningkatan.
Dibandingkan dengan tangkapan dari alam yang mengandalkan ekspresi dominan dan beresiko terkena penyakit, pembudidayaan cacing sutera mempunyai kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan tangkapan dari alam. Tingkat kebersihan, kesehatan, umur panen dan ukurannya lebih serama dibanding hasil tangkapan alam serta kuantitas dan kontinuitas produksinya juga sanggup dijaga.
Biasanya harga akan naik jikalau memasuki ekspresi dominan penghujan. Hal ini alasannya pada ekspresi dominan penghujan para pencari cacing sutera tidak berani turun ke sungai jawaban ajaran air yang sangat deras. Selain itu, biasanya sesudah hujan turun, koloni cacing sutera akan gampang hilang alasannya terbawa arus air dan cenderung sulit untuk ditemukan lagi. Cacing sutera akan gampang diperoleh kembali jikalau sudah memasuki ekspresi dominan kemarau. Berapapun harganya, cacing sutera tetap terserap diterima pasar.
Pemasaran
Kebanyakan hambatan yang dialami oleh pelaku perjuangan budidaya cacing sutera ini yaitu pada pengiriman, terutama pengiriman untuk luar kawasan jauh yang memakan waktu perjalanan lebih dari 10 jam. Selama ini pasar meminta cacing sutera hidup yang sudah higienis dan dikirim tanpa lumpur. Padahal cacing ini tak bisa bertahan usang jikalau di luar lumpur, alasannya habitatnya memang di lumpur. Cacing sutera hanya bisa bertahan tanpa lumpur selama 10 jam. Padahal seruan terbanyak ada di luar jawa menyerupai Balikpapan dan Jambi.
Untung Besar
Baik cacing sutera maupun kutu air sama-sama bisa mendatangkan untung besar, sangat gampang dibudidaya dan bisa dibilang semua orang bisa melakukannya. Selain itu bisa dikembangbiakkan pada lahan yang sempit sekalipun. Biaya produksinya juga terbilang rendah. Keuntungan yang dicapai antara 40-90%.
budidaya cacing sutera dengan media nampan. (sumber gambar : http://epetani.deptan.go.id) |
Peluang bisnis cacing sutera masih sangat anggun kedepannya. Hal ini alasannya gizinya yang sangat besar sebagai pakan ikan. Meskipun peluangnya sangat besar, kesempatan perjuangan ini masih jarang dilirik. Sebagai sebuah pertimbangan, dengan aktivitas Kementerian Kelautan dan Perikanan yang ingin menaikkan produksi perikanan hingga 35% hingga tahun 2014 ini, maka secara otomatis juga akan membutuhkan banyak benih ikan.
Dan sebagaimana kita tahu, benih ikan ini juga akan membutuhkan cacing sutera, kutu air atau pakan alami kecil lainnya di awal fase pertumbuhan. Sehingga seruan kebutuhan cacing sutera atau kutu air sebagai pakan benih ikan pun mengalami peningkatan.
Dibandingkan dengan tangkapan dari alam yang mengandalkan ekspresi dominan dan beresiko terkena penyakit, pembudidayaan cacing sutera mempunyai kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan tangkapan dari alam. Tingkat kebersihan, kesehatan, umur panen dan ukurannya lebih serama dibanding hasil tangkapan alam serta kuantitas dan kontinuitas produksinya juga sanggup dijaga.
Biasanya harga akan naik jikalau memasuki ekspresi dominan penghujan. Hal ini alasannya pada ekspresi dominan penghujan para pencari cacing sutera tidak berani turun ke sungai jawaban ajaran air yang sangat deras. Selain itu, biasanya sesudah hujan turun, koloni cacing sutera akan gampang hilang alasannya terbawa arus air dan cenderung sulit untuk ditemukan lagi. Cacing sutera akan gampang diperoleh kembali jikalau sudah memasuki ekspresi dominan kemarau. Berapapun harganya, cacing sutera tetap terserap diterima pasar.
Pemasaran
Kebanyakan hambatan yang dialami oleh pelaku perjuangan budidaya cacing sutera ini yaitu pada pengiriman, terutama pengiriman untuk luar kawasan jauh yang memakan waktu perjalanan lebih dari 10 jam. Selama ini pasar meminta cacing sutera hidup yang sudah higienis dan dikirim tanpa lumpur. Padahal cacing ini tak bisa bertahan usang jikalau di luar lumpur, alasannya habitatnya memang di lumpur. Cacing sutera hanya bisa bertahan tanpa lumpur selama 10 jam. Padahal seruan terbanyak ada di luar jawa menyerupai Balikpapan dan Jambi.
Untung Besar
Baik cacing sutera maupun kutu air sama-sama bisa mendatangkan untung besar, sangat gampang dibudidaya dan bisa dibilang semua orang bisa melakukannya. Selain itu bisa dikembangbiakkan pada lahan yang sempit sekalipun. Biaya produksinya juga terbilang rendah. Keuntungan yang dicapai antara 40-90%.