Path yaitu aplikasi jejaring sosial pada smartphone yang sekilas mempunyai fungsi ibarat facebook. Path berasal dari San Fransisco, California. Seperti halnya facebook, path sanggup menjadi tempat membuatkan pesan, video, musik dan juga gambar. Pengguna path kebanyakan yaitu anak muda, terlebih perempuan. Yang membedakan path dengan facebook yaitu kontaknya (teman dalam path). Kalau di facebook kita sanggup mempunyai sahabat hingga ribuan, di path tidak memperbolehkan hal itu, sebab kontak di path dibatasi hanya hingga 150 orang saja, sehingga path juga sering disebut Private Sosial Network, dimana koneksi antar penggunanya difokuskan kepada orang yang benar-benar dikenal saja. Beberapa hari yang lalu, perusahaan Bakrie di bawah bendera Bakrie Global Group menginvestasikan dana segar sebesar $25 juta atau sekitar Rp. 300 Miliar untuk Path seri C. Invetasi ini banyak menuai pro dan kontra, terlebih dari pengguna jejaring sosial lain ibarat twitter.
Banyak kicauan pengguna twiiter yang bernada negatif terhadap investasi Bakrie di Path ini. Ada yang ingin Bakrie menuntaskan tuntas problem lumpur lapindo terlebih dulu, ada yang iseng edit screen path menjadi warna kuning, ada yang ingin uninstall path. Namun dibalik komentar negatif para pengguna jejaring sosial, ada juga pemberian terhadap langkah Bakrie ini.
Menurut CEO Path, Dave Morin, pihaknya memang sedang mencari investor dari Asia Tenggara, sebab penggunaan Path di tempat ini mengalami peningkatan, terlebih Indonesia.
Sedangkan dari CEO Bakrie Group sendiri, Anindya Bakrie, yang tak lain yaitu putra sulung Aburizal Bakrie (Ical Bakrie), mengungkapkan bahwa pihaknya sangat senang sanggup bergabung dengan Path. "Dengan tim administrasi yang solid dan rencana bisnis yang bagus, Path akan terus menghubungkan banyak orang Indonesia secara personal, bermakna, dan produktif." seperti yang dilansir Recode.net pada hari Sabtu, 11 Januari 2014 kemarin. Menurut Anindya Bakrie, pihaknya sangat tertantang untuk berinvestasi di Path yang pada tahun 2011 kemarin meraup laba sebesar $10 juta sehabis dilaunching pada November 2010.
Dilain pihak, berdasarkan Analis PT Millenimum Danatama Sekuritas, Probo Sudjono, langkah Bakrie dalam berinvestasi di Path merupakan suatu gebrakan yang beresiko tinggi. Istilahnya high return, high risk. Meskipun keutungannya besa, namun juga beresiko besar. Menurut Probo, Pertumbuhan pengguna Path di Indonesia tak sanggup dijadikan patokan tunggal dalam investasi ini. Seharusnya ada pertimbangan lain lagi yang lebih mendalam. Sifat media umum yang gratisan akan menciptakan penggunanya gampang beralih jikalau media umum yang dipakainya tak mempunyai penemuan tertentu yang menarik.
Ada juga pihak yang menilai kalau langkah Bakrie Group membeli saham di Path yaitu sebuah manuver politik jelang pemilu 2014. Namun hal itu segera ditepis oleh Ketua DPP Partai Golkar, Rambe Kamarulzaman. Menurutnya, investasi Aburizal Bakrie yang tak lain yaitu Ketua Umum Partai Golkar di Path yaitu murni bisnis. Investasi itu tak ada kaitannya dengan jadwal politik ataupun manuver politik jelang pemilu 2014.